2SA08
Gunadarma University
Ilmu sosial dasar
Transgender di Indonesia
Transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender
seseorang terhadap jenis kelamin yang ditunjuk kepada dirinya. Transgender
bukan merupakan orientasi seksual. Seseorag yang Transgender dapat
mengindetifikasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, biseksual
maupun aseksual. Beberapa definisi dari Transgender adalah sebagai berikut:
·
Seseorang
yang ditunjuk sebagai seks tertentu, umumnya setelah kelahiran berdasarkan
kondisi kelamin, namun merasa bahwa hal tersebut adalah salah dan tidak
mendeskripsikan diri mereka secara sempurna.
·
Tidak
mengidentifikasi diri mereka atau tidak berpenampilan sebagai seks (serta
gender yang diasumsikan) yang ditunjuk saat lahir.
Di Indonesia sendiri, Transgender masih dianggap hal yang
tabu dan aneh bagi masyarakat Indonesia. Terjadi diskriminasi pada kaum Transgender
di Indonesia, tidak hanya itu saja, mereka juga bahkan dilecehkan dan disiksa.
Transgender di Indonesia memang tidak sebanyak di luar negeri, Transgender di
Indonesia biasanya lebih kuat dan tegar karena mereka sudah terbiasa mendapat
cacian dan celaan.
Pandangan orang yang sangat menyudutkannya, bahkan kekerasan,
perlakuan yang didapatkan ini membuat hatinya sudah kebal, bahkan mungkin hanya
dianggap angin lalu oleh kalangan mereka. Mereka lebih sering bergaul dengan
sesama mereka daripada bergaul dengan orang-orang normal lainnya, banyak
diantara mereka yang merasa dikucilkan dan tidak dianggap. Asumsi masyarakat
jika melihat kaum Transgender adalah mereka selalu dikira dekat dengan
obat-obatan terlarang, free sex dan alkohol. Padahal tidak semua kaum
Transgender seperti apa yang selalu mereka pikirkan.
Transgender adalah masalah social, bukan masalah gender.
Untuk masalah gender, setiap orang berhak untuk memilih karena mereka memiliki
kehidupan sendiri. Perasaan aneh telah mereka rasakan sejak kecil, namun tidak
menyadari perasaan yang berbeda. Semakin dewasa kaum ini semakin mengerti apa
yang dirasakannya, fase dewasa ini adalah waktu yang mereka memutuskan apa
pilihannya. Pikiran antara menerima kodrat apa adanya atau memilih menjadi
sesuatu yang nyaman untuk dirinya.
Tetapi seiringnya
waktu orang-orang zaman sekarang mengerti mengapa hal ini harus terjadi,
masyarakat di Indonesia sudah mulai bisa menghargai kaum Transgender walaupun
hanya berjumlah sedikit, semua perubahan memerlukan waktu dan proses.
Transgender memang kaum minoritas, tetapi mereka bukan bahan untuk dicela dan
dimaki. Sejatinya manusia hanya mencari kenyamanan di dalam dirinya, kita tidak
berhak mendiskriminasi kaum Transender dalam golongan pendosa karena menyalahi
kodratnya dan tidak menerima anugerah dari Tuhan, ini soal pribadi mereka, dan
sepatutnya kita tidak boleh ikut campur. Jalan seseorang menemukan kebahagiaan
sangatlah berbeda, mereka mempunyai cara tersendiri untuk menemukannya.
Transgender adalah hal yang membuat mereka benar-benar nyaman untuk menjalani
hidup, Jangan paksakan kaum ini bertingkah seperti orang biasa pada umumnya
Untuk saya sendiri, saya tidak mendukung dengan Transgender pada awalnya, karena
banyak agama terutama agama saya yang tidak menyetujui adanya Transgender.
Tetapi ketika saya tau lebih jauh tentang Transgender, saya merasa kasihan
terhadap apa yang mereka rasakan, menjadi Transgender bukan kemauan mereka,
saya berfikir jika saya di posisi mereka, apakah saya sanggup menjalani hidup
seperti apa yang mereka rasakan. Kita harus belajar menghargai orang lain dan
tidak mencampuri urusan mereka, selama mereka tidak merugikan orang disekitar
mereka dan tidak membawa pengaruh buruk, saya rasa tidak apa-apa ada kaum
Transgender di Indonesia. Bukannya hidup bisa lebih berwarna dengan adanya
perbedaan? Seperti yang kita tahu, Negara Thailand adalah Negara di Asia yang
memperbolehkan Transgender hidup layaknya orang normal lainnya, karena menurut
ajaran agama Budha yang saya baca di suatu blog bahwa agama ini lebih
mementingkan kebaikan dari seseorang tersebut dibandingkan dengan gender
mereka.
Saya disini
tidak menyalahkan apa yang agama saya telah ajarkan, tetapi saya sebagai
manusia hanya ingin meluruskan bahwa dengan mencela atau menghina bukanlah
jalan keluar, dan sebagai manusia yang hidup di bumi dengan segala perbedaan
yang ada, kita harus menghargai keputusan mereka, jangan menghakimi atau
menjudge mereka, karena belum tentu akhlak kalian lebih baik dari mereka,
bukankah dengan hal seperti itu bisa menambah kenyamanan dan ketentraman